Lirik lagu L'Arc en Ciel Niji terdapat di album keempat mereka di major label, HEART(1998). Lagu yang digarap musiknya oleh ken dan liriknya oleh hyde ini menjadi track kelima dari album tersebut yang memuat 10 tracks. Lagu Niji ini unik, karena bermakna sama dengan L'Arc en Ciel, yaitu pelangi. Lagu Niji juga menjadi single pertama dari album HEART, yang dirilis pada 17 Oktober 1997 sebagai momen kebangkitan Laruku dari periode gelap mereka.
Lirik lagu Niji Laruku terasa spesial bagi penggemar L'Arc en Ciel karena lagu ini menjadi rilisan pertama Laruku pasca penangkapan sakura. Setelah sang eks drummer tak lagi bergabung dengan Laruku, maka yukihiro ditunjuk sebagai additional player di single ini. Sebelum, akhirnya ditetapkan sebagai drummer Laruku pada 1 Januari 1998. Niji juga kemudian menjadi opening theme film Samurai X, Rurouni Kenshin Ishin Shishi e no Requiem.
Sesuai dengan judulnya, lirik Niji L'Arc en Ciel ini mengisahkan seseorang yang bertahan setelah hujan deras yang menimpanya sekian lama. Kala segalanya usai, terlihatlah pelangi, yang digambarkan dalam kalimat "Kupersembahkan hari depan tanpa akhir kepadamu ...". Liriknya sendiri, ibarat menceritakan ulang perjalanan berat Laruku pada masa tersebut, kala mereka hilang harapan, ditinggalkan oleh orang-orang terkasih, yang dilukiskan sebagai 'Setiap orang di sekelilingku berhambur, basah kuyup oleh hujan lebat tak terduga'. Niji sendiri merupakan lagu dari L'Arc en Ciel yang dipersembahkan untuk fans yang setia hingga akhir kepada mereka.
Lagu Niji ini dirilis sebagai single pada Oktober 1997, dengan c/w The Ghost in My Room, lagu yang lirik dan lagunya diciptakan oleh hyde. Di Oricon Chart, Niji menjadi single terbaik Laruku saat itu, mampu menembus peringkat 3, sebelum dipecahkan oleh Winter Fall, single berikutnya, yang menjadi nomor 1 Oricon Chart kategori single.
Berikut lirik lagu Niji bersama terjemahan dalam bahasa Indonesia.
NIJI 虹 (PELANGI)
lirik: hyde/ lagu: ken
toki wa kanadete omoi wa afureru
togire soo na hodo toomei na koe ni
arukidashita sono hitomi e
hateshinai mirai ga tsuzuiteru
Waktu mengalun, pikiran mengalir
Hingga seakan telah mati dalam suara jernih
kumelangkah menuju bola matamu
Hari esok yang tak berujung pun terus berlanjut
hontoo wa totemo kokoro wa moroku
dare mo ga hibiwaretekiru
furidashita ame ni nurete
kimi wa mata tachi tomatte shimaukedo
shinjite kureru kara
Sesungguhnya hatiku sangat rapuh
Setiap orang di sekelilingku berhambur
Basah kuyup oleh hujan lebat tak terduga
Tetapi kau tetap berdiri di sini,
karena kau mempercayaiku
dareyori takaku sora e to chikazuku
kagayaki o atsume hikari o motomeru
moetsukitemo kamawanaisa
subete wa shinjitsu to tomo ni aru
Merapati udara, lebih tinggi dari siapapun juga
Kuinginkan cahaya merangkum redup
Jika kuhangus terbakar sekalipun, tak mengapa
segalanya berjalan bersama kebenaran
"shoonen wa hito no kage ni yuganda nikushimi o mita"
sonna sekai nante moo nani mo mitakunai yo
nani mo! nani mo! nani mo!
“Pemuda ini melihat kebencian bersembunyi di balik bayangan seseorang
Dunia yang serupa ini, Ku tak ingin melihatnya lagi!
Tak lagi! Tak lagi! Tak lagi!
soredemo omou anata no koto o
kisetsu ga nagareteitemo
me o tojite itsumo miteta fuukei no yoo ni
nandomeka no ame mo agatta
Tapi kumasih juga memikirkanmu
walau musim telah mengalir pergi
Kupejamkan mata, seperti kisah yang selalu kulihat sebelumnya
Dan kini hujan telah reda
setsunai hito yo kanawanu negai yo
naze kono mune kara ai wa umarete yuku?
saki midareta hana wa yurete
shizunda daichi ni furi sosogu
Seorang yang terluka. Mimpi yang tak terkabul
Mengapa cinta harus lahir di hatiku?
Bunga yang bermekaran, rebah ke tanah
tertumpah, menggigil oleh hujan lebat
ai o toki wa kanadete omoi wa afureru
togire soo na hodo toomei na koe ni
arukidashita sono hitomi e
owaranai mirai o sasage yoo
Waktu mengalunkan cinta, Rasa mengalir
Kumulai melangkah menuju suara lemah yang begitu jernih
Kupersembahkan hari depan tanpa akhir kepadamu...