Lirik lagu L'Arc en Ciel Hoshizora terdapat di album kedelapan Laruku di major label, AWAKE (2005). Lagu yang digarap musik dan liriknya oleh hyde ini menjadi track kesebelas dari album AWAKE yang mencantumkan 12 tracks. Lagu Hoshizora ini menjadi salah satu lagu yang kerap dimainkan Laruku di encore berbagai konser, mengingat dalamnya lirik yang mengisahkan kehancuran akibat perang.
Layaknya lagu-lagu lain di album AWAKE seperti As One, Lost Heaven, atau Trust, lirik lagu Hoshizora juga bertemakan semangat anti perang. Namun, lagu yang dalam bahasa Indonesia berarti 'Langit Bergemintang' ini dibawakan dengan begitu lembut oleh hyde. Musiknya demikian tepat menggambarkan pedihnya luka batin yang dialami tokoh aku lirik.
Kisah Hoshizora adalah tentang sebuah kota yang porak poranda, nyaris tak bersisa. Tokoh 'aku lirik' berdiri di atas pepuingan, memandang langit bergemintang dengan penuh kegamangan. Kota kelahirannya sudah tidak berpengharapan lagi. Tokoh 'aku lirik' yang melihat segalanya bagai mimpi buruk, membayangkan kekasihnya yang tinggal di kota seberang: sebuah kota impian yang tercitra pada senyum sang kekasih dalam potret. Sebuah kota penuh pengharapan, yang jauh berbeda dengan kota yang ditinggalinya.
Dalam perasaan campur aduk, tokoh 'aku lirik' berharap suatu ketika perang akan benar-benar berakhir. Hanya melalui cara itulah ia bisa bersatu dengan sang kekasih. Hanya melalui cara itu pulalah ia bisa melihat langit bergemintang yang berbeda. Bukan langit yang berada di atas pepuingan, darah, dan air mata. Melainkan langit bergemintang yang menumpahkan kebahagiaan bagi siapa pun yang melihatnya.
Berikut lirik lagu Hoshizora bersama terjemahan dalam bahasa Indonesia.
Hoshizora - Langit Bergemintang
Music: hyde /Words: hyde
yurameku kagerou wa yume no ato
yami wo osorete nemuri yuku machi
gejolak embus kerontang berupa jejak mimpi
Tercekam pekat, kota terlelap
chiisana yorokobi wa gareki no ue
hoshi wo miru boku wa koko de umareta
Kebahagiaan singkat di puncak pepuingan
Kutatap bintang gemintang di sini, tanah kuterlahir
Nobody knows, Nobody cares
I have lost everything to bombs...
tak seorangpun tahu, tak seorangpun peduli
kutelah kehilangan segala yang diledakkan
nee azayakana yume miru sekai e to
mezametara kawatte iru to ii na
Jika tiba waktu terjaga, kuingin segalanya telah berganti
Menuju dunia penuh mimpi yang menyala gemerlap
madobe ni hatte aru kimi no machi
soko ha dore kurai tooku ni aru no?
Kotamu tercitra pada jendelaku
Seberapa jauhkan dari tanah ini?
Nobody knows, Nobody cares
They just took everything I had…
tak seorangpun tahu, tak seorangpun peduli
Mereka merampas segala yang kupunya
nee odayaka na egao no kimi ga iru
shashin no naka kakedashite iukitai na
Engkau dengan senyuman lembut, berada di sana
Kuingin berlari berbaur dalam potret
Nobody knows, Nobody cares
I have lost everything to bombs…
tak seorangpun tahu, tak seorangpun peduli
kutelah kehilangan segala yang diledakkan
nee furisosogu yozora ga kirei dayo
itsu no hi ka kimi ni mo misetai kara
mezametara kawatte iru to iina
arasoi no owatta sekai e to
Suatu saat nanti ingin kutunjukkan padamu
Indahnya langit malam yang tertumpah
Jika tiba waktu terjaga, kuingin segalanya telah berganti
Menuju dunia kala perang telah usai
*terjemahan ini pernah saya kirimkan ke forum Larcology (penggemar Laruku di Indonesia) dengan nama akun vratislav nigmatullin